Mengetahui Gangguan Disleksia Pada Anak


Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan moment istimewa yang senantiasa menjadi bagian perhatian orang tua. Setiap ada kemampuan baru yang dicapainya merupakan prestasi tak ternilai bagi sang ayah bunda, dan sebaliknya, setiap hambatan dalam tumbuh kembangnya merupakan hal yang sangat merisaukan orang tua.

Kemunduran dalam prestasi belajar termasuk salah satu diantara hal yang cukup mengkhawatirkan para orang tua, apalagi jika pihak sekolah sudah mulai memberi “peringatan” atau “label-label” tertentu pada sang buah hati.

Disleksia Pada Anak
Disleksia Pada Anak

Sayangnya, orang tua dan guru seringkali terlambat mengenali penyebab permasalahan yang dihadapi anak kita, sehingga anak baru dibawa berkonsultasi setelah mengalami gangguan belajar yang sangat mengkhawatirkan bahkan tidak jarang anak sudah terlanjur mengalami stress atau depresi akibat masalah yang dihadapinya tersebut.


BACA:  Metode Pengasuhan Yang Baik Untuk Anak

Oleh karena itu kali ini kita akan bahas salah satu penyebab gangguan belajar yang sering terjadi, yang kita kenal dengan istilah disleksia. Disleksia adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.

 

Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan pada kesulitan seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisa dan juga daya sensorik pada indera perasa.

Terminologi disleksia juga digunakan untuk merujuk kepada kehilangan kemampuan membaca pada seseorang dikarenakan akibat kerusakan pada otak. Disleksia pada tipe ini sering disebut sebagai “alexia”. Selain mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis, disleksia juga di tenggarai juga mempengaruhi kemampuan berbicara pada beberapa pengidapnya.

BACA:  Makanan Yang Dapat Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak

Tanda-Tanda Gangguan Disleksia Pada Anak

Disleksia bukanlah sebuah penyakit melainkan gangguan kesulitan belajar yang disebabkan adanya gangguan neurobiologis yang berkaitan dengan proses membaca. Anak yang terlahir dengan disleksia biasanya ditandai dengan :

  1. Sulit berkonsentrasi
  2. Daya ingat rendah, terutama mengingat angka, huruf, dan warna
  3. Terlambat bicara
  4. Kesulitan dalam pengucapan atau artikulasi ketika bicara

Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan disleksia karena kondisi ini bukanlah penyakit melainkan adanya gangguan di sistem saraf. Gangguan disleksia bersifat genetik sehingga bisa menurun dari generasi ke generasi. Untuk mengatasi anak yang mengalami disleksia diperlukan kerjasama antara orangtua, dokter, guru, psikolog, dan para ahli lainnya.

Bagi orang yang kurang mengerti tentang disleksia selalu menganggap anak yang mengalami gangguan ini sebagai anak yang malas, bodoh, bahkan pembuat onar.

BACA:  Pengaruh Zat Adiktif Bagi Pertumbuhan Anak

Untuk mengetahui apakah anak Anda mengalami disleksia atau tidak, sebaiknya lakukan pemeriksaan pada anak dari berbagai aspek yakni bahasa, membaca, berbicara, serta lakukan evaluasi pendengaran. Evaluasi terhadap kondisi psikis anak pun harus dilakukan.

Hanya saja, gangguan disleksia bisa ditangani dengan melakukan permainan kata-kata dengan menggabungkan aspek suara lalu anak harus menuliskan bunyi suara tersebut, atau bisa juga dengan melakukan interaksi dengan komputer.

Seseorang yang mengalami gangguan disleksia biasanya memiliki keunggulan lainnya. Seperti yang dialami oleh Albert Einstein dan Tom Cruise yang memiliki gangguan disleksia namun memiliki keunggulan tersendiri di atas rata-rata.

JANGAN LEWATKAN