Farmakokinetik Obat Fetomaternal


https://www.dokteranak.web.id/artikelPerubahan pada traktus digestivus

  1. Motilitas usus berkurang
  2. Peningkatan sekresi mukosa, pH gaster meningkat (± 40% lebih tinggi dari pada perempuan hamil)
  3. Mual/muntah akan mempengaruhi dosis obat yang masuk traktus digestivus

Motilitas usus yang berkurang akan memperlama obat berada di traktus digestivus. Pengosongan lambung lebih lambat  50%. Peningkatan pH gaster berakibat buffer asam basa terganggu. Resorbsi makanan dan obat menurun, sehingga efek teratopoetik obat berkurang.

Dengan banyaknya mual dan muntah makanan dan minuman yang masuk ke usus berkurang bahkan tidak ada (hiperemesis gravidarum).


BACA:  Depresi Ibu Pasca Melahirkan

Obat-obat yang masuk sangat sulit apalagi bila formula obat menambah pH  gaster. Komposisi makanan yang merangsang akan menambah cairan gaster yang dimuntahkan.

 

Oleh karena itu, akan terkondisi suatu keadaan alkalosis pada darah ibu. Bila tidak ada makanan yang masuk, dan absorbs sulit atau berkurang, maka akan diikuti metabolisme lemak dan protein yang menyebabkan asidosis darah ibu (hiperemesis gravidarum)

Pengaruh pada paru

Dengan adanya hormone plasenta, terutama progesterone, maka terjadi vasodilatasi kapiler alveoli. Volume plasma bertambah, curah jantung bertambah, sirkulasi pulmonal bertambah, maka absorbs di alveoli akan bertambah. Oleh karena itu, obat-obat inhalasi perlu dipikirkan dosisnya, jangan sampai berlebih.

BACA:  Yang Di Maksud Syok Dalam Kebidanan

Distribusi obat

Plasma darah dalam sirkulasi ibu hamil mulai trimester dua akan bertamabah sampai ± 50-60% . ini berakibat curah jantung meningkat dan filtrasi glomerulus ginjal meningkat.

Volume darah/plasma meningkat sampai ± 8000 cc. tambahan volume darah di plasenta, janin dan abnion (± 60%) dan dalam darah ibu 40%. Sirkulasi darah bertambah di plasenta 80% serta miometrium 20%. Dengan demikian, kadar obat dalam sirkulasi ibu, distribusinya dalam organ relative tidak sama.

JANGAN LEWATKAN