Gangguan Bayi Yang Baru Di Lahirkan


Jangan Anggap Remeh Gangguan Bayi AndaTampaknya 1 di antaranya 3  bayi yang di lahirkan mengalami gangguan. Gangguan Bayi yang baru di lahirkan tersebut (pada hari-hari atau minggu-minggu pertama) di antaranya :

1.   Nanah atau bau busuk dari pusar (tali pusat) adalah tanda yang berbahaya.

Perhatikan tanda-tanda awal tetanus atau suatu infeksi bakteri di dalam darah. Basahi tali pusat dengan menggunakan hidrogen peroksida, oleskan gentian violet, dan biarkan tali pusat menjadi terbuka terkena udara. Bila kulit di sekitar putung tali pusat tampak merah dan panas, berikan ampicillin, penicillin atau streptomycin.


2.   Suhu badan yang rendah (di bawah 35°C) atau suhu badan tinggi merupakan tanda infeksi.

 

Panas tinggi (di atas 39°C) sangat berbahaya bagi bayi yang baru lahir. Lepakan seluruh pakaiannya dan basahi bayi dengan air dingin. Perhatikan  juga tanda-tanda kekurangan cairan. Jika anda menemukan tanda-tanda ini, berikan air susu ibu dan Minuman Rehidrasi untuk bayi.

BACA:  Amankah Tape Singkong Bagi Bayi?

3.   Serangan kejang (konvulasi). Jika bayi menderita panas, atasi seperti yang di jelaskan  di atas.

Anda harus mengontrol kemungkinan kekurangan air. Serangan kejang yang diawali pada hari kelahirannya mungkin disebabkan oleh luka otak pada waktu lahir. Bila serangan kejang diawali beberapa hari kemudian, lihatlah dengan seksama tanda-tanda tetanus atau peradangan pada selaput otak (meningitis).

4.   Berat bayi tidak mengalami pertambahan.

Pada hari-hari pertama, kebanyakan berat bayi akan menurun sedikit. Kondisi ini merupakan keadaan wajar. Seseudah minggu pertama, seorang bayi yang sehat harus bertambah beratnya kurang lebih 200 gm per minggu. Sebelum minggu yang kedua, bayi yang sehat harus mempunyai berat yang sama seperti berat waktu lahir. Jika bayi tidak bertambah atau kehilangan beratnya, maka hal ini mengindikasikan sesuatu yang tidak Beres. Apakah bayi tampak sehat pada waktu lahir? Apakah bayi menyusu dengan benar ? Perhatikan bayi dengan seksama untuk mencari tanda-tanda infeksi atau Kelainan lainnya. Bila anda tidak menemukan penyebab masalah ini dan tidak mengatasinya, hubungi dokter.

BACA:  Obat Tambahan Pada Asuhan Persalinan

5.   Muntah (vomitus).  

Bila bayi yang sehat bersendawa (atau mengeluarkan udara yang ditelannya ketika menyusu), terkadang sedikit susu ikut terbawa keluar. Kondisi ini merupakan keadaan yang wajar. Bantu bayi mengeluarkan udara setelah menyusu dengan menyandarkan bayi pada bahu anda dan menepuk-nepuk punggungnya dengan perlahan-lahan seperti ini :

  • Bila bayi muntah ketika anda membaringkannya sesudah memberikan susu, coba dudukkan tegak untuk beberapa saat setiap kali setelah menyusu.
  • Bayi yang sering muntah atau muntah banyak, sehingga kehilangan berat badannya atau menyebabkan tubuh kekurangan air (dehidrasi), maka bayi tersebut menjadi sakit. Bila bayi menderita mencret, mungkin ia akan mengalami infeksi usus. Infeksi bakteri dalam darah, peradangan selaput otak (meningitis) dan infeksi lainnya dapat menyebabkan muntah.
  • Bila muntahnya kuning atau hijau, kemungkinan ada penyumbatan usus, terutama perut sangat membesar atau bayi tidak dapat mengeluarkan kentut/buang air besar. Bawa bayi ini segera ke pusat kesehatan atau rumah sakit.
BACA:  Waspadai Diare Pada Anak

6.   Bayi tidak menghisap susu.

Jika bayi tidak mau menghisap susu lebih dari 4 jam, kondisi ini merupakan suatu tanda bahaya terutama jika bayi terlihat sangat ngantuk atau sakit, atau jika ia menangis atau bergerak-gerak berbeda dibandingkan dengan kondisi wajarnya. Gejala  ini dapat bermacam-macam sebab, tetapi penyebab yang paling sering dan berbahaya dalam 2 minggu pertama kehidupannya adalah infeksi bakteri dalam darah dan tetanus.

JANGAN LEWATKAN