Penilaian Jumlah Cairan Amnion


https://www.dokteranak.web.id/artikelPenilaian jumlah cairan amnion melalui pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan cara subjektif ataupun semikuantitatif.

Penilaian Subjektif

Dalam keadaan normal, janin tampak bergerak bebas dan dikelilingi oleh cairan amnion. Struktur organ janin, plasenta dan tali pusat dapat terlihat jelas.


Kantung-kantung amnion terlihat dibeberapa tempat, terutama pada daerah diantara kedua tungkai bawah dan diantara dinding depan dan belakang uterus. Pada kehamilan trimester III biasanya terlihat sebagian dari tubuh janin bersentuhan dengan dinding depan uterus.

 

Pada keadaan polihidramnion, janin menjauh dari dinding depan uterus sehingga tidak ada bagian tubuh janin yang bersentuhan dengan dinding depan uterus. Janin berada diluar daya penetrasi gelombang ultrasonic sehingga sulit terlihat melalui USG.

Pada keadaan oligohidramnion cairan amnion disebut berkurang bila kantung amnion hanya terlihat didaerah tungkai bawah, dan disebut habis bila tidak terlihat lagi kantung amnion. Pada keadaan ini aktivitas gerakan janin menjadi berkurang. Struktur janin sulit untuk dipelajari dan ekstremitas tampak berdesakan.

BACA:  Tehnik Pemeriksaan USG Transabdominal

Penilaian Semikuantitatif

Pengukuran jumlah cairan amnion secara semikuntitatif dapat dilakukan melalui beberapa cara. Yang bayak dikerjakan adalah

  1. Pengukuran diameter vertical yang terbesar pada salah satu kantung amnion dan
  2. Pengukuran indeks cairan amnion (ICA)

Pengukuran 1 kantung amnion dilakukan dengan mencari kantung amnion terbesar, bebas dari bagian tali pusat dan ekstremitas janin, yang dapat ditemukan melalui transduser yang diletakkan tegak lurus terhadap kontur dinding abdomen ibu. Pengukuran dilakukan pada diameter verikal kantung amnion.

Morbiditas dan mortalitas perinatal akan meningkat bila diameter vertical terbesar kantung amnion < 2 cm (oligohidramnion), atau > 8 cm (polihidramnion).

Polihidramnion tergolong derajat ringan bila diameter kantong amnion 8-12 cm derajat sedang bila diameter kantung 12-16 cm, dan derajat berat bila diameter kantung ≥ 16 cm.

BACA:  Bahaya Pemakaian Obat-Obatan Selama Kehamilan

Pada pengukuran ICA uterus dibagi kedalam 4 kuadran yang dibuat oleh garis median melalui linea nigra dan garis horizontal setinggi umbilicus.

Pada setiap kuadran uterus dicari kantung amnion terbesar, bebas dari bagian tali pusat dan ekstremitas janin, yang ditemukan melalui transduser yang diletakkan tegak lurus terhadap lantai.

Indeks cairan amnion merupakan hasil penjumlahan dari diameter vertical terbesar kantung amnion pada setiap kuadran. Nilai ICA yang normal adalah antara 5-20 cm, ada juga yang menggunakan batasan 5-18 cm atau 5- 25 cm. bila ICA  < 5 cm disebut oligihidramnion, sedangkan bila ICA >20 cm disebut polihidramnion. Polihidramnion tergolong derajat ringan bila ICA 20-30 cm, derajat sedang bila ICA 30-40 cm, dan derajat berat bila ICA ≥ 40 cm

JANGAN LEWATKAN