Berat Bayi Yang Baru Lahir Rendah


Berat Badan Bayi Yang Baru Lahir Masih Menjadi Masalah Utama Para IbuAda beberapa pertanyaan yang sering muncul saat orang tua mendengar tangisan bayinya pertama kali baru lahir yakni menanyakan “berapa berat badan bayi saya?” Dan “bagaimana bayi ini tumbuh kedepannya?” Berat bayi yang baru lahir sering digunakan sebagai penanda kesehatan umum , sehingga masuk akal apabila setiap ibu atau orang tua sering menanyakan hal tersebut. Tetapi bagaimana orang tua mengetahui apakah anak mereka akan mendapatkan berat badan dengan baik?

Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 3 Kg dan panjang badan 50 cm Secara umum berat bayi lahir yang normal yaitu antara 3000 gr sampai 4000 gr, dan bila di bawah atau kurang dari 2500 gr dikatakan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR yaitu neonatus dengan berat badan lahir pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram (sampai 2499 gram). Dahulu bayi ini dia katakan prematur kemudian disepakati disebut low birth weight infant atau Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).

BACA:  Keguguran Spontan

Klasifikasi bayi menurut umur kehamilan dibagi dalam 3 kelompok yaitu :


1.   Bayi  kurang bulan yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari)

 

2.   Bayi cukup bulan yaitu bayi dengan masa kehamilan dari 37 minggu sampai dengan 42 minggu (259 -293 hari)

3.   Bayi lebih bulan yaitu bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau lebih

Bayi berat lahir rendah ialah masalah penting dalam pengelolaannya karena mempunyai kecenderungan ke arah peningkatan terjadinya infeksi, kesukaran mengatur nafas tubuh rehingga mudah untuk menderita hipotermia. Selain itu bayi dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) mudah terserang komplikasi tertentu seperti ikterus, hipoglikomia yang dapat menyebabkan kematian.

BACA:  Diagnosis dan Tindakan Menghadapi Atonia Uteri

WHO memperkirakan bahwa angka prevalensi Berat Badan Lahir Rendah di negara maju terbesar antara 3 – 7 % dan di negara berkembang berkisar antara 13 – 38 %. Untuk Indonesia belum ada angka pesat secara keseluruhan, hanya perkiraan WHO pada tahun 1990 yaitu 14 % dari seluruh koheren hidup.

Umur ibu erat kaitannya dengan berat bayi lahir. Kehamilan di bawah umur 20tahun merupakan kehamilan berisiko tinggi, 2-4 kali lebih tinggi di bandingkan dengan kehamilan pada wanita yang cukup umur (Sitorus, 1999:13). Pada umur yang masih muda, perkembangan organ-organ reproduksi dan fungsi fisiologinya belum optimal.

BACA:  Upaya Menurunkan Resiko Infeksi Persalinan

Penyakit pada saat kehamilan yang dapat mempengaruhi berat bayi lahir diantaranya adalah Diabetes melitus (DM), cacar air, dan penyakit infeksi TORCH. Penyakit DM adalah suatu penyakit di mana badan tidak sanggup menggunakan gula sebagaimana mestinya, penyebabnya adalah pankreas tidak cukup produksi.

JANGAN LEWATKAN