Metode Terbaru Pengujian hCG


https://www.dokteranak.web.id/artikelFalse negative uji imunologik kehamilan terjadi pada 2 % dari keseluruhan pengujian dan hal tersebut umumnya terjadi akibat pengujian yang terlalu dini (di bawah 6 minggu, kehamilan). False positive terjadi pada 5 % dari keseluruhan uji kehamilan dan monopause (peningkatan hormon gonadotropin dan penerunan fungsi ovarium), dan reaksi silang hormon gonadotropin.

Karean akurasi pemeriksaan hCG adalah 95 -98 % dan tidak spesifik untuk kehamilan, maka uji hormonal kehamilan tidak digolongkan sebagai tanda pasti kehamilan.

Uji radioreceptorassy dan radioimmunoassay merupakan metode yang sangat sensitif untuk mendeteksi hCG jika di bandingkan dengan uji kehamilan Post sebelumnya.


BACA:  20 Ciri Awal Wanita Hamil Muda

Kedua metode ini membutuhkan peralatan canggih, mahal, dan tenaga analis terlatih. Pemeriksaan dengan radioreceptorassy juga bereaksi silang dengan hormon luteinisasi/luteinizing hormone sehingga sensitivitas semata tidak dapat mengungguli uji radioreceptorassy.

 

Pemeriksaan spesimen darah dengan radioimmunoassay dapat dikhususkan untuk rantai glikoprotein subunit beta (β subunits) yang dianggap spesifik dengan kehamilan.

Dengan metode ini, adanya hCG dapat dideteksi sejak 1 minggu setelah konsepsi. Pengujian ini lengkapi dengan informasi tentang usia kehamilan dan tingkat sensitivitas yang dipakai oleh pembuat perangkat atau intrumen uji kehamilan. Walau cara pengujian ini dianggap sangat akurat tetapi tidak 100 % sempurna.

BACA:  Perubahan Fisiologis Uterus pada Saat Kehamilan

Metode terbaru pengujian hCG sebnit β adalah Enzyme linked Immunosorbent Assy (ELISA). Cara ini akan mengabsorbsi antibodi monoklonal hCG subunit β dengan hasil yang sangat sensitif, tingkat spesifisitas yang tinggi dalam waktu yang relatif singkat, tidak membutuhkan biaya tinggi dan mudah dilakukan.

JANGAN LEWATKAN