Perubahan Serviks dan Pola Penurunan Janin


https://www.dokteranak.web.id/artikelPerubahan-perubahan serviks

Tenaga yang efektif pada kala persalinan adalah kontraksi uterus, yang selanjutnya akan menghasilkan tekanan hidrostatik ke seluruh selaput ketuban terhadap serviks dan segmen bawah uterus.

Bila selaput ketuban sudah pecah, bagian terbawah janin dipaksa langsung mendesak serviks dan segmen bawah uterus. Sebagai akibat kegiatan daya dorong ini, terjadi dua perubahan mendasar yaitu pendataran dan dilatasi pada serviks yang sudah melunak.


Untuk lewatnya rata-rata kepala janin aterm melalui serviks, saluran serviks harus dilebarkan sampai berdiameter sekitar 10 cm; pada saat ini serviks dikatakan telah membuka lengkap.

 
BACA:  Perdarahan Pasca Persalinan

Mungkin tidak terdapat penurunan janin selama pendataran serviks, tetapi paling sering bagian terbawah janin mulai turun sedikit ketika sampai pada kala dua persalinan, penurunan bagian terbawah janin terjadi secara khas agak lambat pada nulipara. Namun, pada multipara, khususnya yang peritasnya tinggi, penurunan bisa berlangsung sangat cepat.

Pola penurunan janin

Pada banyak nulipara, masuknya bagian kepala janin kepintu atas panggul telah tercapai sebelum persalinan dimulai, dan penurunan janin lebih jauh tidak akan terjadi sampai awal persalinan.

Sementara itu, pada multipara masuknya kepala janin kepintu atas panggul mula-mula tidak begitu sempurna, penurunnan lebih jauh akan terjadi pada kala satu persalinan.

BACA:  Mengetahui Penyebab Bayi Sungsang

Dalam pola penurunan pada persalinan normal, terbentuknya kurva hiperbolik yang khas ketika station kepala janin diplot pada suatu fungsi durasi persalinan.

Dalam pola penurunan aktif biasanya terjadi setelah dilatasi serviks sudah maju untuk beberapa lam. Pada nulipara , kecepatan turun biasanya bertambah cepat selama fase lereng maksimum dilatasi serviks.

Pada waktu ini, kecepatan turun bertambah sampai maksimum, dan laju penurunan maksimal ini dipertahankan sampai bagian terbawah janin mencapai dasar perineum.

JANGAN LEWATKAN