Pemberian Vitamin K Pada Bayi


https://www.dokteranak.web.id/artikelSampai saat ini, angka kematian bayi terutama di Negara berkembang masih cukup tinggi. Di Indonesia 67 % dari angka kematian bayi merupakan kematian neonates di mana salah satu penyebabnya adalah perdarahan akibat defisiensi vitamin K1 (PDVK).

Penyakit hemoragik/perdarahan pada bayi baru lahir ini berpotensi untuk menjadi kondisi yang serius. Dari data epidemiologi, insiden terjadinya PDVK pada pasien barulahir di Eropa dan Asia adalah 4,4 – 7,2 per 100.000 kelahiran.

Mortalitas pada bayi yang mengalami PDVK adalah 10 – 15 %, sedangkan kecacatan neurologik mencapai 40 %. Menurut onset terjadinya, PDVK diklasifikasikan menjadi 3 yaitu PDVK dini (umur 1 – 2 hari), PDVK klasik (umur 2 – 7 hari), dan PDVK lambat (2 minggu sampai 6 bulan).


Melihat bahaya dari PDVK, Departemen Kesehatan telah membuat kebijakan nasional yang berisi semuabayi baru lahir harus mendapat profilaksis vitamin K1 (fetomenadion).

 

1. Jenis vitamin K yang digunakan adalah vitamin K1. (Rekomendasi A)

2. Vitamin K1 diberikan intramuscular atau oral. (Rekomendasi A)

3. Dosis untuk semua bayi baru lahir:

a. Intramuskular, 1 mg dosis tunggal

b. Oral, 3 kali @ 2 mg, diberikan pada waktu bayi baru lahir, umur 3 – 7 hari, dan pada saat bayi berumur 1 – 2 bulan. (Rekomendasi A)

4. Bayi dipotongoleh dukun wajib diberikan vitamin K1 secara oral. (Rekomendasi C)

5. Penyediaan vitamin K1 dosis injeksi 2 mg/ml/ampul, dosis oral 2 mg/tablet yang dikemas dalam bentuk strip 3 tablet atau kelipatannya. (Rekomendasi C)

6. Profilaksis vitamin K1 pada bayi baru lahir dijadikan sebagai program nasional. (Rekomendasi C)

Pemberian vitamin K1 baik secara intramuscular maupun oral terbukti menurunkan insiden kejadian PDVK.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Isarangkura Pb dan Chuansumrit A di Thailand tahun 1999, didapatkan insiden PDVK pada bayi tanpa pemberian profilaksis lambat vitamin K1 mencapai 30 per 100.000 kelahiran, sedangkan pada pemberian profilaksis vitamin K1 kurang dari 5 per 100.000 kelahiran.

BACA:  Perawatan Ibu Pascapersalinan

JANGAN LEWATKAN