Perdarahan Tali Pusat Pada Bayi Karena Kelalaian


Upaya Pencegahan Bila Perdarahan Tali Pusat Pada Bayi Pada artikel berikut ini saya akan mencoba membahas tentang perdarahan tali pusat pada bayi akibat kelalaian yang umumnya harus di perhatikan demi keselamatan bayi yang baru lahir. Pendarahan tali pusat pada bayi adalah trauma yang disebabkan ikatan tali pusat yang longgar, atau kegagalan pembentukan thrombus yang normal. Kemungkinan lain sebab perdarahan adalah penyakit perdarahan pada neona Ins dan infeksi lokal maupun sisternik. Tali pusat harus di awasi terus-menerus pada hari-hari pertama agar perdarahan yang terjadi dapat tanggulangi secepatnya.

Perdarahan tali pusat dapat disebabkan oleh robekari umbilikus. Komplikasi persalinan ini masih di jumpai sebagai akibat masih terjadinya partus presipitatus dan tarikan berlebih pada lilitan atau pendeknya tali pusat pada partus normal.
Perdarahan tali pusat atau umbilikus mungkin dapat terjadi karena kelalaian tersayatnya dinding umbilikus atau plasenta sewaktu seksio sesarea. Robekan umbilikus disebabkan pula oleh Hematoma, varises dan aneunisme pembuluh darah, tetapi pada sebagian kasus tanpa penyebab yang jelas. Kadang-kadang secara sepintas tidak nampak adanya perdarahan eksternal, karena darah yang keluar langsung masuk ke dalam jaringan plasenta.

BACA:  Cara Kompresi Dada dan Pemberian Obat Pada Bayi Baru Lahir

Perdarahan karena pecahnya hematoma dapat mengakibatkan perdarahan masif, bahkan kematianbayi. Pada kasus robekan pembuluh darah umbilikus tanpa adanya trauma, hendaknya di pikirkan kemungkinan kelainan anatomik pembuluh darah, seperti pembuluh aberan, insersi velamentosa tali pusat, atau plasenta multilobulanis. Pembuluh darah aberan mudah pecah karena dindingnya tipis dan tidak ada perlindungan jelly Wharton.


Pada insersi velametosa, pecahnya pembuluh darah terjadi pada tempat percabangan tali pusat sampai ke membran tempat masuknya dalam plasenta, karena di daerah tersebut tidak ada proteksi. Umblikus dengan kelainan insersi ini sering terdapat pada kehamilan ganda atau multiple. Demikian pula pada plasenta multilobularis pembuluh darah yang menghubungkan masing-masing lobus dengan jaringan plasenta sangat rapuh dan mudah pecah.

 
BACA:  Jenis Anesthesia Dalam Persalinan

Perdarahan akibat plasenta previa atau Abrupsio plasenta dapat membahayakan bayi. Abrupsio lebih sering mengakibatkan kematian intrauterine karena anoksia dani pada anemia pada bayi baru lahir. Pengangkatan placenta untuk menentukan adanya perdarahan hendaknya di lakukan pada bayi yang di lahirkan dengan kelainan placenta atau dengan seksio caesarea, bila diperlukan pada bayi demikian dapat dilakukan pemeriksaan hemoglobin secara berkala.

Perdarahan tali pusat pada bayi dan upaya pencegahannya :

  • Pada perdarahan umbilikus akibat ikatan yang longgar, dapat di kencangkan kembali pengikat tali pusat. Perdarahan juga dapat disebabkan oleh repitan atau tarifan dari kiem. Jika perdarahan tidak berhenti setelah 15-20 menit maka tali pusatnya harus segera di lakukan beberapa jahitan pada luka bekas pemotongan tersebut.
  • Perdarahan umbilikus akibat robekan umbilikus harus segera di jahit. Kemudian segera lakukan rujukan untuk mengetahui apakah ada kelainan lain seperti kelainan anatomik pembuluh darah sehingga dapat segera di lakukan tindakan oleh dokter atau rumah sakit.
  • Perdarahan pada abrupsio plasenta, plasenta previa dan kelainan lainnya, bidan harus segera merujuk. Bahkan rujukan lebih baik segera di lakukan jika kelainan tersebut sudah di ketahui sebelum bayi lahir sehingga dapat di lakukan tindakan sesegera mungkin untuk membuat peluang bayi lahir hidup lebih besar.
BACA:  Bahaya Perdarahan Pada Kehamilan

Perdarahan tali pusat pada bayi bisa timbul sebagai akibat dari trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan trombus normal. Selain itu perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagi petunjuk adanya penyakit pada bayi.

JANGAN LEWATKAN