Gizi Penting Untuk Ibu Hamil


Gizi Penting Untuk Ibu HamilKehamilan sebagai anugerah harus direncanakan dan dijalankan dengan baik. Apa yang dimakan ibu akan menentukan perkembangan janin yang dikandungnya.

Bagi Anda kaum ibu, sudahkah anda menjalankan kehamilan yang sehat?

Makanan merupakan salah satu aspek esensial menuju kehamilan yang sehat. Pasalnya, makanan yang dikonsumsi sebelum dan selama kehamilan akan berperan mempersiapkan tubuh dalam menunjang pertumbuhan janin.


Makanan yang baik merupakan awal bagi pertumbuhan janin yang sehat. Ibu hamil menanggung hidup janin dalam perutnya, sehingga kebutuhan gizinya pun berbeda dengan wanita dewasa umumnya.

 

Selain untuk tumbuh kembang janin, asupan gizi diperlukan untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri. Kegunaan lainnya adalah supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam masa nifas (40 hari setelah melahirkan), dan sebagai cadangan untuk masa menyusui.

Perlunya penambahan zat gizi bagi ibu hamil ini juga terkait dengan beragam perubahan yang terjadi manakala hamil. Antara lain tumbuhnya plasenta, rahim membesar, adanya cairan ketuban, meningkatnya volume darah, payudara membesar, serta penimbunan lemak,

BACA:  Pentingnya Peranan Magnesium Dalam Masa Pertumbuhan Anak

Selama hamil, kebutuhan energy, protein, dan mineral pun meningkat. Untuk itu, ibu hamil harus makan makanan yang baik untuk berdua (dirinya dan janin).

Asupan jumlah kalori ekstra diupayakan memenuhi 300 kalori perhari, dari makanan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air.

Ukuran 300 kalori ini sama dengan 2 gelas susu. Sebaiknya juga tidak terlalu banyak mengkonsumsi kue atau cake, karena isinya hanya kalori, bukan zat gizi. Makanlah yang bervariasi, dengan nutrisi seimbang.

Adapun beberapa nutrisi esensial selama masa kehamilan diantaranya zat besi, asam folat, vitamin, kalsium, dan vitamin D. zat besi penting untuk produksi sel darah merah sekaligus pencegahan anemia. Pilihan terbaik adalah pada daging merah tanpa lemak dan bayam.

Asam folat yang terkandung dalam sayuran berdaun hijau, buah dan sayuran berwarna kuning gelap, kacang merah, kacang polong, dan kacang tanah dibutuhkan untuk produksi darah dan protein, enzim efektif, serta mencegah kecacatan janin.

BACA:  Pengaruh Genetic dan Defisiensi Gizi Pada Kehamilan

Sementara kalsium dan vitamin D dibutuhkan untuk gigi dan tulang yang kuat, penyerapan kalsium, serta kontraksi otot rahim. Sumber terbaik kalsium dapat ditemui pada susu, keju, yoghurt, dan bayam, serta ikan teri.

Adapun vitamin D bisa didapat dari paparan sinar matahari pagi sebelum jam 10 dan makanan dengan tambahan zat gizi. Jadi, alangkah baiknya jika bumil rajin beraktivitas ringan seperti jalan kaki di pagi hari sambil bermandikan hangatnya sinar matahari pagi.

Santapan lainnya yang harus ada dalam daftar menu adalah buah dan sayur. Selain tinggi vitamin dan mineral, juga kaya akan serat da asam folat. Sehingga, diharapkan bumil mengkonsumsi sayur dan buah setidaknya lima porsi perhari.

BACA:  Penyuluhan Pemberian ASI dan Ruang Bersalin

Tak kalah pentingnya adalah asupan cairan. Gunanya untuk proses pembuangan dan mencegah sembelit. Jika bumil kurang minum juga dapat memicu keinginan untuk muntah. Untuk itu, dianjurkan minum air putih minimal delapan gelas perhari.

Hindari minuman instan yang banyak mengandung gula. Pilih jus dari buah segar saja. Kalaupun ingin minum softdrink atau kopi, batasi jangan lebih dari satu gelas per hari.

Selain kopi, bumil sebaiknya juga menghindari konsumsi alcohol, susu yang belum dipasteurisasi, telur mentah, daging olahan, makanan tinggi lemak, dan gula.

Daging dan aneka seafood yang masih mentah atau dimasak setengah matang juga kurang baik. Pasalnya banyak seafood di pasar atau restoran yang diambil dari laut yang tercemar limbah.

Sayuran dan buah juga bisa tercemar pestisida sehingga perlu dicuci bersih dengan air mengalir atau disertai cairan khusus pencuci buah dan sayur.

JANGAN LEWATKAN