Transfusi Darah dan Pemasangan Kateter Kandung Kemih


https://www.dokteranak.web.id/artikelPemberian Transfusi Darah

Pada kasus perdarahan yang banyak, terlebih lagi apabila disertai syok, transfusi darah sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan jiwa penderita.

Walaupun demikian, transfuse darah bukan tanpa risiko dan bahkan dapat berakibat komplikasi yang berbahaya dan fatal. Oleh sebab itu, keputusan untuk memberikan transfusi darah harus dilakukan dengan sangat hati-hati.


Risiko yang serius berkaitan dengan transfuse darah mencakup penyebaran mikroorganisme infeksius (misalnya human immunodeficiency virus atau HIV ddan virus hepatitis), masalah yang berkaitan dengan imunologik (misalnya hemolisis intravaskular), dan kelebihan cairan dalam sirkulasi darah.

 
BACA:  Pembalutan dan Perawatan Luka Pasca Operasi

Pasang Kateter Kandung Kemih

Kateter kandung kemih dipasang untuk mengukur banyaknya urin yang keluar guna untuk fungsi ginjal dan keseimbangan pemasukan dan pengeluaran cairan tubuh. Lebih baik dipakai kateter foley.

Jika kateterisasi tidak mungkin dilakukan, urin ditampung dan dicatat kemungkinan terdapat peningkatan konsentrasi urin (urin berwarna gelap) atau produksi urin berkurang sampai tidak ada urin sama sekali.

Jika produksi urin mula-mula rendah kemudian semakin bertambah, hal ini menunjukkan bahwa kondisi pasien membaik. Diharapkan produksi urin paling sedikit 100 ml/4 jam atau 30 ml/jam.

JANGAN LEWATKAN